Showing posts with label bahasa kasih. Show all posts
Showing posts with label bahasa kasih. Show all posts

Komunikasi Tepat supaya Anak Bersikap Baik

Jika Anda ingin si kecil bersikap dengan baik, perhatikan cara Anda mengomunikasikan keinginan Anda itu. Menurut pengarang How to Behave So Your Preschooler Will, Too!, Sal Severe PhD, komunikasi adalah faktor terpenting agar si kecil bisa belajar bersikap dengan baik. Cara Anda mengomunikasikan ekspektasi dan keinginan akan membuat banyak perbedaan.


Bayangkan diri Anda ada di posisi si kecil. Jika ia mendengar suara orangtuanya mengatakan sesuatu dengan nada melengking atau tidak menyenangkan, apakah pesan yang disampaikan bisa dimengerti? Tentu sulit untuk dicerna. Tetapi kadang, dengan nada lembut pun si kecil seakan tidak mau mengerti. Bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan anak? Dr Severe menyarankan beberapa langkah, antara lain:

Nada positif
Katakan pada si kecil apa yang Anda ingin ia lakukan ketimbang apa yang Anda tak ingin ia lakukan. Misal, "Tolong keringkan air mata kamu," ketimbang, "Jangan cengeng!" atau "Berhenti nangis!" Contoh lainnya, ketimbang mengatakan, "Berhenti mengeluh", katakan, "Mintanya dengan nada sopan, dong." Saat anak Anda mengikuti instruksi Anda, berikan pujian. Ingat untuk memuji sikapnya, bukan anak secara keseluruhan. Jika Anda mengatakan, "Kamu anak yang baik saat kamu main manis sama adik kamu," pesan yang ditangkap anak adalah ia bukan anak baik kalau tidak main manis dengan adiknya. Alih-alih, katakan, "Mama bangga dengan cara kamu berbagi sama adik kamu. Pilihan kamu bagus, Nak."

Rencanakan sikap bagus
Anak-anak perlu tahu ekspektasi yang Anda harapkan darinya sejak dini. Biarkan ia tahu ke mana Anda dan ia akan pergi, apa aturannya, dan apa yang akan terjadi jika ia bersikap baik atau nakal. Jika ia tahu keadaan apa yang akan ia hadapi, ia akan jauh lebih baik dalam mengikuti instruksi Anda.

Jangan lupa untuk membawa tas aktivitas untuk si kecil jika Anda berencana pergi jauh, ke restoran, atau tempat lainnya yang membutuhkan si kecil untuk banyak duduk. Jika Anda membawa mainan atau hal lain yang membuat si kecil sibuk, Anda akan menghindari banyak problem potensial. Menurut dr Severe, barang-barang yang dibawa akan lebih efektif jika barangnya masih baru untuk anak. Jika Anda sempat, berbelanjalah mainan atau buku anak dalam jumlah banyak, dan simpan. Keluarkan satu per satu jika Anda ingin si kecil tenang.

Pesan positif
Anak-anak percaya apa pun yang dikatakan oleh orangtua mereka. Jika Anda mengatakan bahwa si kecil susah belajar mendengarkan, ia akan berlaku seperti itu. Jika Anda katakan bahwa Anda yakin ia bisa belajar mendengarkan dan patuh sama apa kata mama, ia akan berusaha membuktikan Anda benar. Tanamkan ide dalam dirinya bahwa ia bisa melakukan apa yang Anda minta. Mereka akan belajar untuk memenuhi permintaan Anda.

Berikan pujian atas hal-hal bagus yang ia lakukan. Semakin banyak Anda mendorong ia melakukan sikap yang baik, makin ia ingin membuat Anda bangga. Kebanyakan anak ingin melakukan hal-hal yang benar setiap saat. Fokuskan pada hal-hal yang positif dan Anda akan melihat tingkah positif itu lebih sering.

Contohkan
Setiap orangtua pasti ingin anaknya patuh sejak pertama diminta. Tetapi banyak pula orangtua yang mengatakan "Nanti dulu," atau, "Sebentar" atau mendengar si anak bicara tetapi tidak seksama? Jika Anda ingin si kecil menjadi pendengar yang baik, maka contohkan bagaimana menjadi pendengar yang baik. Anda harus mencontohkan hal-hal semacam ini. Sebisa mungkin, setiap kali anak Anda mengajak bicara, berhenti melakukan apa yang sedang Anda lakukan, buat kontak mata dengan si kecil, dan dengarkan sungguh-sungguh apa yang ia katakan. Tak hanya ia akan berlaku sama kepada Anda, hal ini juga akan membangun kepercayaan dirinya, dan membuatnya merasa dihargai.

Putar kembali
Akan membantu untuk Anda belajar mengerti jika Anda memintanya mengatakan kembali apa yang Anda ingin ia lakukan. Contoh, "Kita mau main ke tempat Tante Rina, di sana kamu boleh main di taman belakangnya sama Bella. Tapi, kita cuma setengah jam saja di sana. Kalau Mama panggil kamu untuk pulang, kamu datangi mama, dan kita siap-siap pulang ya? Nah, coba kamu ulangi apa yang mama bilang tadi." Ia akan mencoba mengulang instruksi Anda. Ini akan memastikan si kecil mengerti apa yang diharapkan dari dia.

Harapan yang realistis
Ingat, anak Anda adalah anak-anak. Anak balita atau usia prasekolah butuh banyak waktu Anda untuk diperhatikan. Ingat juga bahwa perubahan akan memakan waktu. Tetap positif dan konsisten dan Anda akan melihat perubahan pada sikap anak.

Belajar untuk berkomunikasi secara efektif dengan si kecil adalah hal krusial untuk meminta si anak melakukan apa yang Anda inginkan. Dengan kesabaran dan praktik, komunikasi Anda akan membaik, begitu pun sikap si anak. (Kompas)

Read more...

Rahasia Kebahagiaan Anak

Ternyata, peran ayah di kehidupan anak sangat besar. Jika Anda ingin si kecil selalu merasa bahagia, cara paling mudah adalah meminta anak dan ayah untuk selalu saling bercerita.

Menurut penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of York, Inggris, anak-anak yang sering berbicara dengan ayahnya, lebih bahagia dibandingkan mereka yang jarang berbicara.
Seperti dikutip dari Times of India, temuan ini berdasarkan analisa British Household Panel survei pada 1.200 anak dan remaja yang berusia antara 11 hingga 15 tahun. Anak muda yang mengatakan bahwa mereka selalu berbicara tentang berbagai hal pada ayahnya hampir setiap hari, skor kebahagiaannya mencapai 87 persen.

Sedangkan, yang jarang berbicara skor kebahagiannya 79 persen. Mereka mengatakan bahwa hampir tidak pernah atau jarang kepada ayahnya. Lalu, hampir setengah dari para anak muda, 46 persen, mengatakan mereka sangat sulit untuk berbicara topik penting pada sang ayah.

Sementara, hanya 28 persen yang merasa sulit berbicara topik penting pada sang ibu. Dan, hanya 13 persen anak muda yang sering bercerita pada ayah mereka.

Penelitian dari komisi Children Society, Inggris juga menunjukan, para anak muda makin jarang berbicara pada ayahnya tentang isu-isu penting seiring pertambahan umurnya. Data menunjukan 42 persen, anak usia 11 tahun, lebih sering berbicara pada ayah mereka, dibandingkan anak 15 tahun, presentasenya hanya 16 persen.

Dari analisa diketahui ada sedikit perubahan selama bertahun-tahun dengan proporsi yang sama. Sebanyak 30 persen dari orang muda yang berbicara pada ayah mereka tentang sesuatu yang penting lebih dari hanya satu kali dalam seminggu. (VIVAnews)

Read more...

Mengapa Bermain Penting untuk Anak

Bermain bagi bayi dan balita berfungsi membentuk stimulus kecerdasan dan tumbuh kembang. Berdasarkan hasil studi terbaru, balita dan anak Indonesia lebih sedikit mendapat stimulus lewat permainan yang mendidik agar anak lebih kreatif dan cerdas.

Penelitian Prof Ali Khomsan, Guru besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor di sembilan provinsi di Indonesia menemukan kesadaran orangtua memberi stimulus berupa permainan masih sangat kurang.

Beberapa daerah di Jawa Timur misalnya Banyuwangi, Madiun, Blitar, Jember dan Pasuruan sebagian besar orangtua (95 persen) jarang memberi mainan pada anak mereka. "Hanya satu hingga 16 persen ibu yang memberikan mainan edukatif kepada anak mereka," ujarnya dalam Jumpa Pers Dancow, "Ayo Ke Posyandu" di Hotel Grand Hyatt Jakarta.

Sementara Psikolog dan Terapis Bermain Anak Dra Mayke S Tedjasaputra mengatakan, bermain merupakan salah satu alat ukur dari tiga tanda perkembangan anak, yakni Tumbuh, Aktif dan Tanggap (TAT). Selain gizi, bermain mempengaruhi tumbuh kembang anak. Bermain mengembangkan aspek motorik halus dan kasar anak. Permainan edukatif diantaranya mengenal warna, bentuk dan sebagainya.

"Bermain adalah hak anak yang sama pentingnya dengan pendidikan. Bermain akan melibatkan interaksi dan merangsang pola pikir anak serta melatih kecerdasan emosi mereka."

Berbagai permainan yang disesuaikan dengan usia terbagi menjadi tiga, yaitu mainan yang membentuk motorik kasar dan keberanian, motorik halus, dan kognitif anak. "Orangtua harus peka serta membangun interaksi dua arah selama bermain," Mayke mengungkapkan. (VIVAnews)

Read more...

Kecerdasan Anak Tergantung Sentuhan Ibu

Cara pengasuhan orangtua terutama ibu berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan fisik dan mental anak. Terbukti dari penelitian terbaru yang menyimpulkan, semakin baik pola pengasuhan ibu, semakin baik pula kualitas tumbuh kembang si kecil.

Studi dilakukan Profesor Ali Khomsan, Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor terhadap pola asuh anak.

Studi berlangsung selama 2009-2010 di sembilan provinsi dengan 2.334 responden. Dari sini diketahui, pengasuhan mayoritas anak di Indonesia dilakukan ibu. Hasilnya, dari 80 persen anak yang diasuh baik, 78 persen di antaranya berada dalam status gizi normal atau sehat.

Lebih jauh lagi, anak dengan gizi sehat jauh lebih cerdas dibandingkan anak dengan gizi kurang atau menderita infeksi. "Umumnya, anak yang sering dibawa ke Posyandu peluang bergizi baik lebih besar karena tumbuh kembangnya terpantau," kata Ali dalam acara "Ayo ke Posyandu - 'Tumbuh, Aktif, Tanggap' Membantu Pola Asuh Anak", belum lama ini.

Namun, Posyandu sebagai ujung tombak kesehatan anak dan ibu masih perlu perbaikan. Dari 242.124 posyandu di seluruh Indonesia, hanya 40 persen yang berfungsi baik. Posyandu baru menjangkau 50 persen anak. Kader Posyandu terlatih pun hanya 30 persen.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amaliasari Gumelar, menambahkan, peran orangtua sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Prioriotas kesejahteraan anak akan terlihat saat si kecil dewasa kelak.

"Periode emas yang dilalui dengan perhatian, kasih sayang, gizi yang baik, serta dukungan lingkungan menjadikan generasi di masa datang makin bermutu," katanya. (VIVAnews)

Read more...

Berilah Anak Anda Hati yang Berpaut kepada Allah

Apakah yang harus Anda lakukan supaya dapat memberi kepada anak Anda kasih yang matang dan penuh gairah kepada Allah, agar mereka memiliki hidup rohani yang bertumbuh? Bagaimanapun juga, sudah merupakan rencana Allah bahwa orangtua maupun para pendidik bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan nilai-nilai hidup rohani yang sejati kepada anak-anak mereka. Jadi, jawabannya dimulai dari diri Anda sendiri.

Teladan apa yang telah Anda tunjukkan di pentas kehidupan keluarga Anda? Iman Timotius yang tulus mula-mula terdapat di dalam diri neneknya, Lois, dan ibunya, Eunike (2 Timotius 1:5). Anak-anak Anda tidak akan menangkap apa yang tidak ada pada Anda. Sesungguhnya, jika kehidupan rohani Anda sendiri saja lemah, maka hal ini hanya akan membuat mereka kebal terhadap hal-hal rohani, sehingga mereka tidak dapat menerima apa yang sebenarnya harus mereka terima.

Kata-kata Paulus dalam 2 Timotius 3:14,15 menunjukkan bahwa sasaran kita yang sesungguhnya adalah tahap yang ketiga dari tiga tahap yang ada. Yang pertama ialah pengetahuan (informasi yang dapat diandalkan tentang Allah). Yang kedua ialah belajar (penerapan pribadi dari kebenaran-kebenaran Allah itu). Dan yang ketiga ialah hikmat (suatu pola dalam memandang sesuatu yang sesuai dengan sudut pandang Allah). Orangtua yang berhasil dalam menolong anak-anak mereka untuk mencapai tahap yang ketiga biasanya adalah orang-orang yang aktif dalam beberapa aspek kunci. Namun sebelum memperhatikan beberapa saran yang praktis, marilah pertama-tama secara pribadi kita memeriksa diri kita sendiri.

1. Apakah kehidupan rohani saya pantas untuk ditiru? Apakah saya suka berdoa secara pribadi sebagai seorang juru syafaat yang mendoakan berbagai kebutuhan keluarga saya?

2. Apakah saya mempunyai kehausan yang wajar untuk perkara-perkara rohani, atau apakah berdoa, pemahaman Alkitab, dan kegiatan-kegiatan gereja itu hanya sekadar kebiasaan rutin atau sesuatu yang sebenarnya tidak mutlak harus dilakukan?

3. Apakah tindakan disiplin saya terhadap anak saya itu menimbulkan di dalam dirinya suatu rasa hormat yang seimbang terhadap kekuasaan atau wewenang yang akan menolong dia untuk secara sukarela bersedia taat kepada kekuasaan Allah?

4. Apakah saya mengajak anak saya untuk membuka firman Allah waktu membicarakan masalah-masalahnya, waktu membahas sifat-sifat positif yang perlu diraih, waktu membahas peristiwa-peristiwa dunia yang memprihatinkan anak itu, atau waktu menjawab pertanyaan-pertanyaannya tentang hidup ini?

5. Apakah kalau anak saya datang kepada saya untuk mengemukakan apa yang dibutuhkannya, respon saya yang wajar ialah berdoa diiringi dengan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan? Apakah dia melihat saya sebagai orang yang selalu membawa pertama-tama berbagai persoalan yang dihadapi kepada Allah? Apakah keluarga kita suka berdoa bersama-sama secara wajar dan spontan pada waktu-waktu tertentu selain daripada waktu makan atau waktu hendak tidur malam?

Penyelidikan psikologi menunjukkan bahwa sekitar 85% dari kepribadian anak Anda pada waktu ia menjadi dewasa sudah terbentuk pada waktu anak itu menjelang umur enam tahun. Jadi, kesempatan terbaik Anda agar dapat dengan berhasil mengasihi dan menertibkan anak Anda secara efektif ialah selama enam tahun pertama itu, yang juga merupakan tahun-tahun yang kritis itu. Kemudian, untuk menangani 15% yang tersisa, berikut ini ada beberapa saran:

1. Jika Anda belum pernah menyerahkan anak Anda kepada Allah secara khusus dengan menyebutkan namanya, lakukan hal ini sekarang juga. Serahkanlah anak Anda kepada-Nya dan akuilah bahwa anak itu akan berada di dalam tangan Anda hanya untuk sementara waktu saja.

2. Bimbinglah anak Anda kepada Kristus. Sedini mungkin jelaskanlah Injil secara sederhana dan dengan bahasa yang dapat ia mengerti. Supaya sejak kecil sekali anak Anda dapat mengerti dengan jelas bahwa dirinya adalah orang berdosa dan bahwa satu-satunya jalan untuk mendapat pengampunan dosa dan hidup yang kekal ialah dengan percaya bahwa Tuhan Yesus sudah mati di kayu salib untuk menanggung hukuman dosanya. Terangkan juga bahwa dengan menerima Tuhan Yesus di dalam hidupnya ia akan diberi kesanggupan untuk dapat mentaati firman Allah dengan kekuatan Roh Allah sendiri.

3. Berdoalah untuk anak Anda setiap hari. Usahakanlah untuk selalu mengetahui berbagai kebutuhannya yang khusus sehingga Anda dapat berdoa untuk dia secara spesifik. Biarlah anak Anda mengetahui bahwa Anda berdoa untuk dia. Jangan lupa untuk senantiasa menunjukkan berbagai jawaban doa yang diperoleh dalam kehidupan anak Anda. Seringlah berdoa untuk kepentingannya di masa yang akan datang, seperti waktu liburan, teman hidup, dan anak-anak mereka kelak.

4. Binalah suatu suasana yang seimbang antara gelak tawa, petualangan, kejutan, saling memperhatikan, musik indah, buku-buku yang bermutu, dan kawan-kawan yang baik. Buatlah agar mereka betah tinggal di rumah Anda. Salah satu cara untuk menguji kenyamanan suasana rumah Anda ialah dengan melihat apakah anak-anak tetangga suka berkumpul di situ!

5. Sering-seringlah menyediakan waktu untuk bergaul dan untuk saling berbagi pengalaman rohani sebagai satu keluarga, rancanglah saat itu sedemikian rupa supaya dapat dinikmati dan masih dalam jangkauan perhatian anak Anda. Ajaklah dia untuk ikut berpartisipasi. Sesuaikan bahan pembicaraannya dengan batas-batas kemampuan anak Anda. Berilah anak Anda penghargaan untuk ayat-ayat Alkitab yang dihafalkannya.

6. Sediakan waktu untuk kebaktian keluarga yang dilakukan secara spontan. Jika ada kejadian menggembirakan atau yang patut dirayakan, bersyukurlah kepada Allah dengan menyanyi dan berdoa bersama.

7. Libatkan anak Anda dalam kegiatan Kristen yang efektif seperti retret dengan pemuda gereja, berkemah di waktu libur, dan acara-acara pramuka atau acara muda-mudi yang disponsori oleh gereja Anda.

8. Jawablah pertanyaan-pertanyaan anak Anda tentang perkara-perkara rohani dengan serius. Jangan menertawakannya jika ia ingin mengetahui apakah nyamuk itu akan masuk surga; pakailah pertanyaan itu sebagai kesempatan untuk membicarakan tentang janji kehidupan yang kekal yang dikaruniakan oleh Allah kepada kita di dalam Yesus Kristus. Jika Anda belum mengetahui jawabannya, akuilah dengan terus terang; lalu selidikilah Alkitab bersama untuk memperoleh keterangan yang lebih lanjut.

9. Pakailah kesempatan hari libur atau peristiwa-peristiwa istimewa lainnya untuk berbicara tentang iman Anda. Mungkin tidak ada saat yang lebih baik untuk membicarakan tentang kasih Allah kepada umat manusia selain pada malam Natal, atau tentang kekuasaan-Nya pada hari Paskah? Bahkan hari ulang tahun pun dapat dijadikan kesempatan untuk menekankan keunikan dan betapa berharganya orang yang sedang berulang tahun itu di dalam pemandangan Allah, dan hari ulang tahun pernikahan adalah saat yang wajar untuk membahas rencana Allah tentang pernikahan.

10. Tolonglah anak Anda agar ia mengenal dengan baik dan merasa betah berada di gereja Anda dengan para anggota gereja yang lain, dengan berbagai upacara kebaktian, dan segala macam kegiatannya.

11. Usahakanlah supaya anak Anda mengetahui atau membaca riwayat hidup tokoh-tokoh Kristen dan terbuka terhadap musik Kristen masa kini yang mengandung amanat yang jelas.

12. Gantungkanlah peta dunia pada dinding di rumah Anda dan pelajarilah secara teratur daerah-daerah yang dilanda bala kelaparan, pergolakan politik, dan kebutuhan rohani. Mintalah keterangan dari kelompok-kelompok utusan Injil tentang apa yang sedang dilakukan Allah di berbagai negara.

13. Undanglah para utusan Injil dan orang-orang yang mengabdikan diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan berkunjung ke rumah Anda. Doronglah anak Anda untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui bagaimana Allah telah memanggil orang-orang itu.

14. Tempelkanlah potret-potret para utusan Injil yang pernah Anda jumpai di tempat yang mudah terlihat di ruang keluarga Anda. Berkirimlah surat dengan mereka. Berdoalah bagi mereka dan sebagai keluarga berilah persembahan untuk kebutuhan mereka.

15. Dalam masa liburan keluarga kunjungilah badan-badan misi atau kelompok pelayanan di dalam kota atau di daerah tempat Anda berlibur.

16. Perhatikanlah kawan-kawan anak Anda yang belum mengenal Kristus. Berdoa dan buatlah rencana untuk dapat bergaul bersama-sama dengan mereka supaya terbuka kesempatan untuk menceritakan berita Injil kepada mereka. Usahakanlah agar Anda dan anak Anda siap dan mengetahui apa yang harus dikatakan apabila terbuka kesempatan itu.

17. Dalam masa remaja, anak Anda sudah harus mempunyai iman yang mampu berdiri sendiri terlepas dari iman Anda sendiri. Seorang anak remaja cenderung untuk mulai mempertanyakan banyak hal yang dahulu sudah diterimanya. Jangan panik. Berdoa dan sediakanlah buku-buku yang dapat memberikan jawaban yang mantap bagi pertanyaan-pertanyaannya, dan perhadapkan dia dengan orang-orang rohani yang terampil berkomunikasi dengan anak-anak remaja. Anda sendiri harus terbuka untuk dengan tenang membahas semua ini dengan anak Anda; di atas segalanya dan lebih daripada sebelumnya, praktekkanlah apa yang Anda ajarkan.

Dalam Amsal 22:6, Allah berjanji Anda dapat memberikan kepada anak Anda hati yang berpaut kepada Dia. Hal ini merupakan proses pertumbuhan bersama yang berjalan terus setiap hari yang akan memberikan kegembiraan yang segera dan keuntungan yang kekal. *

Sumber: j-hop.org/BIC Hongkong

Read more...

Cara Terbaik Mengasihi Anak

Seorang konselor keluarga, Gary Chapman, menyatakan lima bahasa yang dapat membuat anak tidak merasa terabaikan. Para orangtua berusaha keras untuk membuat anaknya merasa dicintai, namun usaha itu mungkin saja tidak berhasil.

"Terkadang seorang anak memiliki alasan yang baik mengapa ia merasa tidak dicintai," tegas Gary Chapman, yang bersama dengan Dr. Ross Campbell menulis "The Five Love Languages of Children" (Northfield). "Itulah mengapa kita harus belajar bagaimana menyatakan cinta dengan suatu cara yang membuat anak merasa dicintai."

Menurut Chapman, kita semua menggunakan sebuah bahasa cinta utama untuk menyatakan cinta kepada sesama. Melalui bahasa itu pula, kita dapat dengan mudah menerima cinta. Tulisan ini memuat bagaimana kita dapat mulai berkomunikasi dengan bahasa baru untuk memastikan anak-anak kita merasa bahwa mereka dicintai.

Sungguh menakjubkan bahwa anak-anak merasa tidak dicintai padahal kasih orang tua begitu besar. Apa ada yang terlewatkan? Kebanyakan dari kita mencintai anak-anak kita dengan cara alami yang kita miliki—cara di mana kita dapat dengan mudah menerima rasa cinta. Jika anak Anda menggunakan bahasa cinta yang berbeda, ia akan merasa dicintai pada tingkat tertentu. Namun, ia takkan merasakan dalamnya rasa cinta yang ia harapkan.

Jadi, orangtua harus benar-benar mencurahkan perhatian pada bahasa yang paling membuat anak merasa dicintai. Apa itu bahasa cinta? Ada lima bahasa cinta, dan bahasa-bahasa itu cukup sederhana, yaitu "melayani, sentuhan fisik, hadiah, waktu berbagi bersama, dan pujian." Kita harus mengasihi anak-anak dengan menggunakan kelima bahasa tersebut. Untuk memastikan bahwa anak Anda mengerti benar bahwa Anda mencintainya, penting bagi Anda untuk mengungkapkan bahasa cinta utama mereka.

Bagaimana bisa orangtua mengenali bahasa cinta utama seorang anak yang masih kecil? Anda tidak dapat mengenali bahasa cinta utama seorang bayi atau balita, jadi berikan saja kepada mereka banyak cinta dengan menggunakan lima bahasa di atas. Namun pada umur 3 atau 4 tahun, bahasa cinta seorang anak mulai berkembang, dan pada umur 5 atau 6 tahun, bahasa cinta seorang anak telah benar-benar berkembang.

Saat seorang anak mengembangkan sebuah bahasa cinta, bagaimana orang tua dapat mengetahui bahasa cinta yang mana yang mereka kembangkan? Untuk mengetahuinya dibutuhkan proses tiga tahap. Pertama, amati bagaimana anak Anda mengekspresikan cintanya pada Anda. Misalnya, bahasa cinta anak laki-laki kami adalah sentuhan fisik. Saat ia berumur sekitar lima tahun, saya perhatikan bahwa saat saya pulang dari kerja, ia akan melompat kepada saya dan mengacak-acak rambut saya. Ia menyentuh saya karena ia ingin disentuh. Jika anak Anda selalu menghampiri dan memeluk Anda, sentuhan fisik mungkin adalah bahasa cintanya.

Atau katakan saja anak Anda selalu mengatakan, "Kamu adalah Ibu terbaik di dunia." Jika ia sering memuji Anda, maka pujian mungkin adalah bahasa cinta utamanya.

Setelah Anda melihat bagaimana anak Anda mengekspresikan cinta, apa langkah selanjutnya? Hal berikutnya yang perlu dicari adalah apa yang diminta sang anak dari Anda. Jika dia selalu meminta Anda membetulkan sesuatu yang rusak atau membantunya mengerjakan pekerjaan rumah, maka tindakan melayanilah yang membuatnya merasa paling dicintai. Namun, jika anak Anda selalu meminta Anda bercerita untuknya atau bermain bersama, maka waktu berbagi bersama mungkin adalah bahasa cinta utamanya.

Apa tahap ketiga untuk mengetahui bahasa cinta utama anak? Kenali apa yang paling tidak ia senangi. Jika dia sering mengatakan, "Ayah pergi untuk urusan bisnis, tapi tidak membawakanku oleh-oleh!" maka ia mungkin sedang mengatakan kepada Anda bahwa bahasa cinta utamanya adalah menerima hadiah.

Saat orangtua mengetahui bahasa cinta apa yang digunakan oleh anak, mengapa penekanan penggunaan bahasa itu penting? Kita harus menggunakan bahasa cinta utama anak karena bahasa itulah yang akan membuatnya benar-benar merasa dicintai oleh orang tuanya. Hal itu akan memberikan kenyamanan dan rasa diperlakukan dengan baik yang ia butuhkan.

Bagaimana kita bisa bertahan menghadapi anak yang menggunakan bahasa cinta utamanya untuk membuat kita merasa bersalah atau untuk memanipulasi kita? Hal ini berbahaya, apalagi yang bahasa cintanya adalah menerima hadiah. Anak-anak disuguhi dengan iklan-iklan televisi yang mengiklankan semua barang yang mereka "harus miliki". Orangtua tidak boleh memberikan segala sesuatu yang anak mau, meski hadiah adalah bahasa cinta utama anak Anda.

Bagaimana orangtua dapat membatasi hadiah tanpa membuat anak merasa ekspresi cinta Anda terhadapnya terbatas? Tanpa harus menghabiskan uang ekstra, orangtua dapat membuat hadiah dari benda-benda yang biasa. Katakan saja anak Anda membutuhkan seragam sekolah atau alat musik untuk les piano. Anda membeli apa yang mereka perlukan lalu membungkusnya dengan kertas kado. Buatlah apa yang mereka butuhkan itu sebagai hadiah dan berikan kepada anak di hadapan seluruh keluarga. Sang anak merasa dicintai, dan itu tidak membuat orang tua mengeluarkan uang ekstra.

Bagaimana dengan hadiah yang tidak membutuhkan biaya ekstra? Apa pun dapat menjadi hadiah—kulit kerang, batu-batu yang indah, buat pohon cemara. Bagi anak yang bahasa cinta utamanya adalah hadiah, apa pun hadiahnya tidak akan menjadi masalah. Yang dia pikirkan bahwa Anda telah memikirkannya dan membawakannya hadiah. Itulah yang terpenting.

Kini tentang bahasa cinta yang berupa sentuhan fisik. Saat anak-anak bertambah dewasa, mereka sering kali menolak sentuhan kasih dari orang tua. Apa jalan terbaik untuk menanganinya? Kita harus sensitif terhadap bagaimana anak-anak berubah pada awal masa-masa remajanya. Jika anak Anda kaku saat Anda memeluknya, itu artinya ia tidak menginginkan kasih sayang dalam bentuk seperti itu pada saat itu. Di depan teman-teman mereka, anak laki-laki tidak mau dipeluk, terutama oleh ibunya. Namun saat mereka sendirian dan sang ibu memeluk mereka, maka mereka akan menyambut pelukan itu. Beda lagi dengan ayah. Seorang ayah dapat berjalan dengan anak saat teman-temannya ada di sekitarnya dan menepuk pundak sang anak. Anak laki-laki dapat menerima perlakuan seperti itu di depan teman-temannya.

Bagaimana dengan remaja putri? Banyak ayah menghindari sentuhan fisik, namun anak perempuan mereka masih memerlukannya. Jelas, seorang ayah tidak akan lagi mencium bibir anak perempuan atau bergulat dengannya. Namun, seorang ayah harus memeluk anak perempuannya dan menepuk punggungnya serta membelai rambutnya.

Jika seorang ayah tidak mengekspresikan cintanya dengan menyentuh anak perempuannya, sang anak akan berpaling kepada orang lain. Dari sanalah terjadi banyak penyimpangan seksual. Anak perempuan yang tidak merasakan cinta dari ayah mereka, akan mencari cinta dari orang lain.

Kebanyakan anak tidak akan tiba-tiba mengatakan, "Rasanya aku kurang dicintai hari ini." Bagaimana orang tua dapat mengukur seberapa baik mereka telah mengomunikasikan cinta mereka? Caranya adalah dengan menanyakan langsung kepada sang anak. Saya sering menggunakan ukuran nol sampai sepuluh. Sepuluh artinya tangki cinta Anda penuh dan meluap. Nol artinya Anda tidak merasakan cinta sama sekali. Sang anak mungkin berkata, "Tangki cintaku menuju garis batas dua." Anda dapat bertanya, "Apa yang dapat Ayah/Ibu lakukan untuk mengisi tangki itu sehingga penuh?" Jika ia menanggapinya dengan respons yang masuk akal, maka tindak lanjutilah apa yang ia minta. Namun pada masa awal remaja, anak mungkin mencoba menggunakan situasi tersebut untuk memanipulasi Anda.

Apakah ada cara lain yang lebih baik? Anda dapat mengetahuinya dengan mengamati tingkah laku anak Anda. Seringkali, jika anak mencari perhatian, itu karena tangki cintanya hampir kosong. Itu pertanda bahwa Anda harus lebih sadar untuk memujinya, membantunya dengan melayaninya, atau menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya—apa pun bahasa cinta utamanya.

Saat Anda memenuhi kebutuhan pokok anak-anak untuk dicintai, Anda telah meletakkan pondasi untuk memenuhi kebutuhannya yang lain. Jika Anda mencintai anak Anda dengan menggunakan bahasa cinta utama anak Anda, segala sesuatu di rumah akan menjadi semakin baik. Anda akan melihat perbedaan besar dalam hubungan keluarga Anda.

By Ron R. Lee | Sumber: ChristianityToday.Com/Artikel The Best Way to Love Your Child — PEPAK

Read more...

recent comments


Cari di ezramos.blogspot.com...

recommended links

     » Christian Men's Network Indonesia
     » Wanita Bijak
     » Christian Parent
     » All About Parenting
     » Focus On The Family
     » Children’s Ministry Online
     » Jesus for Children
     » Salvation Kids
     » Kid Explorers
     » CBH (Children's Bible Hours)
» Blog ini didedikasikan untuk kedua anak yang kami kasihi, Ezra dan Amos serta kepada seluruh orangtua Kristen yang memiliki anak-anak agar mereka tetap memegang teguh komitmen dan tanggung jawab atas kehidupan anak-anak yang telah Tuhan percayakan kepada mereka. God bless you!

"Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita." (Ams. 23:15)

meet the parents

Add me Add me

  © 2008 Blogger template by Ourblogtemplates.com

Back to TOP