Datanglah Kepada Yesus

Ayat bacaan: Lukas 5:12-16
“Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: ‘Aku mau, jadilah engkau tahir.’ Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.” (Lukas 5:13)

Dr. Paul Brand dalam bukunya, The Gift of Pain, berkata, “Jika ada hadiah yang dapat saya berikan pada orang kusta, maka itu adalah rasa sakit.” Mengapa demikian? Sebagai seorang dokter misionaris yang melayani para penderita kusta di India selama 18 tahun, beliau sangat paham dengan masalah yang dihadapi pasiennya. Menurut Dr. Brand, hilangnya bagian tubuh dari penderita kusta, sebagian besar disebabkan karena ketidakmampuan mereka merasakan sakit (karena syaraf tidak berfungsi). Akibatnya, ketika bagian tubuh yang sakit itu terkena panas api, terlindas sesuatu atau digigit tikus ketika sedang tidur, para penderita kusta ini tidak merasakan apa-apa. Sungguh suatu penyakit yang mengerikan.

Penulis Injil Lukas yang merupakan seorang dokter, mendeskripsikan kepada kita tentang seorang penuh kusta yang bertemu Yesus. Dari uraian Dr. Paul Brand di atas, kita mengerti bahwa sebenarnya orang ini memiliki penyakit yang sulit, bahkan mustahil untuk disembuhkan. Ketika melihat Yesus, ia tersungkur dan memohon kepada-Nya. Orang kusta ini tahu pasti kepada siapa ia harus minta tolong. Ia datang kepada Yesus, ia meminta pertolongan-Nya dengan sikap yang penuh kerendahan hati, dengan sujud tersungkur kepada Yesus. Ia tahu, hanya Yesus lah yang bisa menyembuhkannya. Karenanya, ia berkata kepada Yesus, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku” (ay. 12). Jadi, semuanya terserah kepada Yesus, apakah orang kusta ini akan tahir atau tidak. Dia tahu Yesus mempunyai kuasa untuk menyembuhkan dirinya. Dia tahu, hanya Yesus yang sanggup melakukannya. Tapi sekali lagi, Yesus juga memiliki kuasa dan Ia berhak untuk mengatakan tidak.

Belajar dari peristiwa ini, pada saat kita menghadapi persoalan atau pergumulan yang seolah-olah tidak ada jalan keluar, marilah kita datang dengan kerendahan hati, memohon agar Yesus menolong kita. Tanggalkan segala kepandaian, kemampuan dan kesombongan kita, dan berkatalah, “Tuhan, jika Tuhan mau, Tuhan dapat menolong aku.” (EL)

Jika engkau tahu bahwa Tuhan dapat menolong persoalanmu, namun engkau tidak mempercayai apa yang Tuhan kerjakan bagimu, bagaimana engkau dapat berkata, engkau mempercayai-Nya?

0 komentar:

recent comments


Cari di ezramos.blogspot.com...

recommended links

     » Christian Men's Network Indonesia
     » Wanita Bijak
     » Christian Parent
     » All About Parenting
     » Focus On The Family
     » Children’s Ministry Online
     » Jesus for Children
     » Salvation Kids
     » Kid Explorers
     » CBH (Children's Bible Hours)
» Blog ini didedikasikan untuk kedua anak yang kami kasihi, Ezra dan Amos serta kepada seluruh orangtua Kristen yang memiliki anak-anak agar mereka tetap memegang teguh komitmen dan tanggung jawab atas kehidupan anak-anak yang telah Tuhan percayakan kepada mereka. God bless you!

"Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita." (Ams. 23:15)

meet the parents

Add me Add me

  © 2008 Blogger template by Ourblogtemplates.com

Back to TOP