Buku: Warisan Abadi

Apa yang terlintas dalam benak Anda ketika mendengar kata warisan? Yang terpikir ialah sejumlah uang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kata warisan menimbulkan pikiran mengenai harta, rumah, uang simpanan di bank, atau deposito. Memang benar seperti itu. Alkitab juga mengajarkan bahwa meninggalkan warisan dalam bentuk uang bagi anak-anak itu layak dihargai dan dipuji. Kitab Amsal mencatat, "Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya (Amsal 13:22), yang akan menjamin masa depan mereka dan meningkatkan standar hidup mereka.

Namun, sekalipun meninggalkan warisan dalam bentuk uang itu patut dipuji, tetap ada batasan-batasan, bahkan ada bahayanya. Cukup banyak anak muda yang hidupnya hancur karena memperoleh kekayaan secara tiba-tiba, sedangkan mereka belum memiliki kedewasaan karakter dan belum mampu mengelolanya dengan baik. Selain itu warisan uang juga tidak dapat bertahan dan tidak memberikan kebahagiaan yang sejati.

Jika demikian, apa yang harusnya diwariskan kepada anak-anak kita dan dalam bentuk apa? Steven J Lawson dalam bukunya ini menunjukkan kepada kita mengenai jenis warisan yang lain. Sebuah warisan yang tidak dapat dibeli dengan uang, yang tidak dapat dikenai pajak, warisan yang jauh lebih berharga dari emas dan perak, dan tidak habis dimakan waktu, yaitu "warisan rohani". Warisan yang akan benar-benar memperkaya hidup anak-anak, membentuk karakter mereka, dan mempengaruhi hidup kekal mereka.

Apakah warisan rohani itu? Lawson menjelaskan, warisan rohani adalah sesuatu yang terpenting yang Anda tinggalkan bagi generasi penerus, yaitu iman kita di dalam Yesus Kristus dan nilai-nilai dasar rohani kerajaan-Nya yang kekal. Anda dengan sadar melimpahkan kekayaan rohani dari hidup Anda kepada anak-anak Anda. Ini adalah pundi-pundi yang berisikan kebaikan-kebaikan ilahi yang ditanamkan dalam hidup anak-anak. Dengan kata-kata yang lebih sederhana, ini adalah pengaruh yang baik yang diimpartasikan ke dalam diri anak-anak Anda dan generasi berikutnya.

Buku Warisan Abadi ini sebenarnya ditujukan bagi para ayah. Sebagai kepala keluarga, setiap ayah bertanggung jawab untuk mempersiapkan, meninggalkan, dan menjaga warisan rohani bagi anak-anaknya. Efesus 6:4 menulis, "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."

Ayah yang bijaksana adalah ayah yang menegaskan nilai-nilai dasar rohani bagi keluarganya dan berhasil menanamkan semua itu dalam diri anak-anaknya. Disadari atau tidak, setiap keluarga menganut nilai-nilai tertentu. Namun tidak setiap keluarga memiliki nilai-nilai dasar rohani yang tepat, seperti yang terkandung dalam firman Allah.

Lebih jauh, Lawson menggali Efesus 6:4 lebih dalam untuk memperkenalkan nilai-nilai dasar rohani yang harus dibangun oleh setiap ayah dalam diri anak-anaknya. Sebagaimana Paulus menyampaikan ayat tersebut kepada para ayah di masa ia hidup, ia juga mengatakannya kepada para ayah pada masa kini. Dan inilah sepuluh harta rohani yang layak anda tinggalkan sebagai warisan:
• Warisan Kekudusan (Efesus 5:18-21)
• Warisan Kasih (Efesus 5:22-33)
• Warisan Ketaatan (Efesus 6:1)
• Warisan Rasa Hormat (Efesus 6:2-3)
• Warisan Kelemahlembutan (efesus 6:4a)
• Warisan Kedewasaan (Efesus 6:4b)
• Warisan Disiplin (Efesus 6:4c)
• Warisan Hikmat (Efesus 6:4d)
• Warisan Tanggung Jawab (Efesus 6:5-9)
• Warisan Kekuatan (Efesus 6:10-17)

Apakah kita pernah atau tidak pernah menjadi orang penting di dunia ini bukanlah pertanyaan yang penting. Apakah kita meninggalkan warisan materi dengan nilai yang sangat besar adalah pertanyaan kedua. Namun yang menjadi pertanyaan utama adalah, apakah kita meninggalkan warisan rohani bagi putra dan putri kita, sehingga suatu saat kita mendengar anak-anak kita berkata, "Ayah telah memberikan sesuatu yang indah dan berharga, karena itu saya telah berhutang budi padanya. Sepanjang hidupnya, ia memberikan pengajaran dan dukungan kepada saya. Saat saya sedang berputus asa, ia memberi saya pengharapan. Tatkala hati saya sedang muram, ia menghadirkan gelak tawa. Ia mengajarkan kepada saya disiplin yang tidak ada duanya. Pengabdiannya tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Ia juga memberi saya hak istimewa untuk menyaksikan imannya yang tidak pernah goyah sekalipun kegelapan hidup dan kematian mengelilinginya." Alangkah indahnya!

Data buku:
Judul asli: The Legacy
Penulis: Steven J Lawson
Copyright: 1998 by Multnomah Books
Penerjemah: Lily Christianto
Penerbit: Metanoia Publishing, Jakarta 2005
Tebal: 315 halaman

Tentang penulis:
Steven J Lawson adalah Gembala Senior Dauphin Way Baptist Church di Mobile, Alabama, AS. Dia juga menulis beberapa buku di antaranya Faith Under Fire, Men Who Win, dan Heaven Help Us. Lawson dan istrinya, Anne menetap di Mobile bersama dengan empat orang anak mereka.

0 komentar:

recent comments


Cari di ezramos.blogspot.com...

recommended links

     » Christian Men's Network Indonesia
     » Wanita Bijak
     » Christian Parent
     » All About Parenting
     » Focus On The Family
     » Children’s Ministry Online
     » Jesus for Children
     » Salvation Kids
     » Kid Explorers
     » CBH (Children's Bible Hours)
» Blog ini didedikasikan untuk kedua anak yang kami kasihi, Ezra dan Amos serta kepada seluruh orangtua Kristen yang memiliki anak-anak agar mereka tetap memegang teguh komitmen dan tanggung jawab atas kehidupan anak-anak yang telah Tuhan percayakan kepada mereka. God bless you!

"Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita." (Ams. 23:15)

meet the parents

Add me Add me

  © 2008 Blogger template by Ourblogtemplates.com

Back to TOP